Teologi Sistematika



Teologi Sistematika Aliran Gereja Kharismatik
              Pembahasan
        Pengertian Teologi Sistematika
Teologi sistemetika adalah usaha untuk menjelaskan ajaran-ajaran kristiani yang pokok secara ilmiah.[1]  Teologi sistematika adalah usaha untuk menjelaskan keseluruhan iman Kristen secara literatur. Teologi sistematika juga dapat disebut juga sebagai alat yang dapat menolong dalam membangun iman, baik mengenai apa yang kita percayai maupun tentang apa yang harus kita lakukan di dunia, karena teologi sistematika menjelaskan hubungan iman Kristen dengan dunia dan kebudayaan manusia atau orang Kristen sehingga makna Firman Allah dapat dipahami ditengah-tengah panggilan hidup orang percaya.[2]
         Pengertian Aliran Kharismatik
    Istilah kharismatik berasal dari kata Yunani yaitu Charisma, yang mempunyai arti pemberian, anugerah atau pemberian yang melibatkan anugerah oleh Allah sebagai sang pemberi, dengan perkataan lain charisma adalah pemberian Allah kepada orang percaya melalui pekerjaan Roh Kudus.[3] Contoh dari pemberian Allah ialah berupa karunia membedakan Roh-roh, karunia ini dapat diartikan sebagai pemberian Allah berupa kemampuan untuk menilai situasi maupun perbuatan manusia, kemampuan mengenal kehendak Allah.[4] Jadi aliran kharismatikk adalah suatu gerakan orang Kristen, yang mengutamakan Baptisan Roh dan karunia-karunia Roh.[5]
         Latar Belakang Munculnya Aliran Karismatik
Aliran kharismatik muncul mulai abad ke-20 di Amerika Serikat, sekalipun pada abad-abad yang mendahului dalam sejarah gereja barat sudah ada yang men gutamakan pekerjaan Roh Kudus, ( seperti aliran Montanisme pada abad ke-3), namun aliran itu berdiri sendiri, dan tidak ada pengaruh terhadap timbulnya kharismatik dalam abad ke 20.[6] Gerakan Kharismatik sering juga disebut pembaruan Kharismatik, dikenal dengan nama gerakan Pentakosta Baru (Neopentacostal).[7]  Perkembangan  gerakan kharismatik berlangsung dalam beberapa tahap,[8]
                                                                   I.            Tahap pertama (1960-1967)
  Pada musim semi 1959 sepasang suami isteri anggota jemaat piscopal di Monterey Park, menerima Baptisan Roh yang di tandai oleh bahasa lidah setelah bersentuhan dengan kalangan pentakostal. Tahap ini terjadi di lingkungan protestan , cerita ini menjadi meluas dan menyulut kobaran api kharismatik yang lebih marak. Tahap ini di kembangkan oleh pendeta Denit Bennett, sehingga banyak jemaat yang menerimanya.
                                                                II.            Tahap kedua( 1967-1977)
   Tahap yang kedua ini terjadi di lingkungan Gereja Khatolik Roma, tahap ini ini sering juga disebut dengan tahap pemantapan dan pucak perkembangan, gerakan/pembaharuan kharismatik semakin meluas seluruh gereja historis-tradisional atau arus utama. Tahun 1967 sudah ada beberapa  warga dan imam khatolik yang menerima baptisan Roh. Gerakan ini berlangsung di Universitas Duquesne.
                                                             III.            Tahap ketiga (1977 dst)
   Tahap ketiga ini khususnya di Amerika Serikat, sering juga disebut tahap konsolidasi.istilah konsolidasi di satu sisi bisa berarti bahwa gerakan ini semakin mewujud nyata sebagai salah satu persekutuan keagamaan masuk kategori arus utama. Pada tahap ini juga terjadi  atau menjamurnya gereja gereja elektronik  dan penginjil tv.
         Ciri-ciri Kharismatik[9]
1). Pada umumnya mereka lebih berani dalam melakukan sharing, dan juga dalam menyatakan Yesus sebagai Tuhan / Juruselamat, dan juga Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga, kepada orang-orang yang beragama lain sekalipun.
2) Mereka kelihatannya lebih berhasil menarik orang-orang beragama lain untuk masuk ke gereja (termasuk orang-orang dari aliran kebatinan, orang-orang yang mempunyai black magic, bahkan orang-orang dari dunia artis seperti bintang-bintang film, penyanyi dan orang-orang duniawi lainnya).
  3) Puji-pujian dan music, dalam hal ini mereka jauh lebih baik dan lebih bersemangat. Tapi, se-kalipun ini adalah segi positif mereka, seringkali di sini juga terletak kelemahan mereka karena:
·   Puji-pujian yang terlalu lama itu (kadang-kadang mencapai satu setengah jam atau lebih) mendesak pemberitaan Firman Tuhan. Pada waktu Firman Tuhan diberitakan jemaat sudah lelah / loyo.
·    Pada umumnya gereja-gereja Kharismatik lebih bersatu.Terhadap gereja Kharismatik yang bermerek lain mereka tidak bersaing-an, bahkan tetap mau mendukung pada waktu mengadakan KKR dst.
    Teologi Sistematika Aliran Kharismatik[10]
·         Berpumpun pada Yesus: kesaksian tentang Baptisan Roh secara konstan mengacu pada perjumpaan dengan Yesus, penyerahan yang lebih mendalan kepada Yesus, dan pemeliharaan yang lebih penuh akan Yesus sebagai Tuhan. Yesus dihayati sebagai Tuhan yang hadir pada ibadah kristiani, memberikan kesembuhan.
·         Pujian: hasil pertama dari kedatangan Roh Kudus lewat Baptisan Roh adalah luapan pujian dari lubuk hati orang-orang percaya. Orang percaya memiliki kemampuan baru untuk memuliakan Allah, sebagaimana tampak dalam lagu-lagu pujian kharismatik.
·         Kecintaan Pada Alkitab: kekuatiran dari kalangan Injili bahwa penekanan kaum kharismatik atas pengalaman dan karunia Roh memerosotkan nilai dan wibawa Kitab suci, kharismatik tetap ditandai oleh kecintaan dan kehausan akan Ktab Suci. Kaum kharismatik dikenal sebagai pembawa Alkitab.
·         Allah Berbicara Hari Ini: Orang-orang yang mendapat Baptisan Roh mendengar suara Tuhan, mereka mengalami bahwa Tuhan berkomunikasi dan  menuntun mereka secara langsung melalui cara-cara yang menarik perhatian, mengagetkan, membingungkan, menimbuulkan rasa tidak senang pada orang Kristen lainya.
·         Penginjilan: kedatangan Roh Kudus melalui Baptisan Roh memimpin kepada penginjilan, bagi sebagian hal ini mendorong mereka untuk menginjili secara lebih efektif lagi, sedangkan bagi sebagian merupakan dorongan menginjili untuk pertama kalinya.
·         Kewaspadaan Akan si Jahat: Kehadiran pembaruan kharismatik melalui Baptisan Roh diikuti dengan kesadaran baru akan realitas setan dankuasa si jahat. Kaum kharismatik memandang hal ini seturut dengan pengalaman Yesus, pencobaan di Gurun. Kesadaran ini membuat acara pengusiran setan menjadi penting dan dianggap relevan di lingkungan kharismatik.
·         Karunia-karunia Roh: hal yamg paling banyak disebut sebagai ciri kharismatik  adalah karunia-karunia Roh.
·         Pengharapan Akhir Zaman: Kerinduan  kalangan kharismatik pada umumnya akan kedatangan Kristus kedua kali pada khir zaman sangat kuat, sebagian membayangkan bahwa bahwa hal itu akan terjadi segera.
·          Kuasa Rohani: Unsur ini disebut paling belakangan, karena ini justru merangkumi seluruh aspek  pandangan dan praktik gerakan kharismatik. Kuasa Rohani yang mendampingi Baptisan Roh mewujudnyata dalam memuji Allah.
            Kesimpulan
Dalam pemaparan diatas dapat kami simpulkan bahwa gerakan kharismatik ini memberdayakan karunia-karunia Roh Kudus, dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari sebagai mana orang peercaya memiliki kemampuan baru untuk memuliakan Allah. Sebab kharismatik berarti anugerah dari Allah, gerakan kharismatik ini dikenal dengan nama gerakan pentakosta baru, karena itu sering kali gerakan ini di identikan dengan aliran gereja pentakosta yang sudah muncul sejak awal. Jadi gerakan kharismatik adalah sustu gerakan orang Kristen yang mengutamakan Baptisan Roh dan karunia Roh.
           Daftar  Bacaan
Aritonang Jan S., Berbagai Aliran di Dalam Dan di Sekitar Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia
Christina  Ang & Paul Ang , Charisma, Yogyakarta: ANDI, 2013
G. Farugia Gerald dan Edwad, Kamus Teologi, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013
Julianus Mojau dan B.F. Drewes, Apa Itu Teologi?, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013
Sugiri S.J L.dkk, Gerakan Kharismatik Apakah Itu?, Jakarta: BPK Gunung Mulia


[1]Gerald dan Edwad G. Farugia, Kamus Teologi, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013), 327      
[2]B.F. Drewes dan Julianus Mojau, Apa Itu Teologi?, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013), 126-127 
[3]Paul Ang & Christina  Ang, Charisma, ( Yogyakarta: ANDI, 2013), 1
[4]L. Sugiri S.J dkk, Gerakan Kharismatik Apakah Itu?, ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982), 12
[5]Ibid ,170
[6]Ibid , 170
[7] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran DI Dalam Dan Di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK-GM, 2016), 243
[8]Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran DI Dalam Dan Di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK-GM, 2016), 251-264
[10] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam Dan di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), 269-273

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelayakan Usaha Kerajinan Keranjang Bambu